Ganja ... Yang Dilarang dan Tidak
Sebul leyeh - leyeh di
lincak pekarangan yang ada pohon matoa yang brindhil daunnya dimakan uler
srengenge. Sepoi angin membawa harumnya dedaunan kering yang digelar di kertas
koran, hmm... melegakan hati. Satu dua isapan rokok lintingan dia nikmati ,
kebul ... kebul ... dan kebul. Tiba – tiba datang Palet, seperti biasa muka
suntrut menyertainya, tanpa basa basi nyelonong masuk pekarangan dengan membawa
sejuta rasa bingung.
Sebul :
Oo ... Kang Palet , mari duduk sini kita omong – omong kosong !
ini lho menikmati lintingan sendiri .
Palet :
Ngawur kamu , siang begini
nglinting di pekarangan, ganja sebanyak itu digelar terbuka tanpa tedeng aling
– aling. Ditangkap polisi baru tahu rasa !
Sebul :
Ngawur, ini bukan ganja yang
aku linting mbako Srinthil Boyolali yang di jemur itu teh yang kewutahan
wedang. Makanya aku leyeh leyeh di sini sambil nunggu teh itu kering lagi
makanya aku suruh Kakang mampir biar ikut menikmati teh Tambi ini !
Kelihatannya sudah kering , biar disedu istriku dulu dan mari kita nikmati.
Palet :
Wah, maaf telah berprasangka
buruk, ini lho aku dari counter tosan aji di pasar, eh ada macam - macam bentuk
ganja ya ada yang aku beli untuk ngganti yang sudah prothol.
Sebul :
Wah bagus itu ! Mari Kang
kita lihat satu persatu ! Nah ini yang namanya Ganja kelap lintah , bentuknya
melengkung bagian kepet dan cocornya, lucu seperti posisi lintah berenang ,
yang ini wilud seperti kelap lintah tapi kepetnya tidak nyunthang gelung ke
atas tetapi searah dengan cocornya. Sedangkan yang badannya bila dilihat dari
bentuk atasnya dlujur lurus ini namanya bathok mengkureb , dan yang ujungnya
agak menjuntai ke bawah namanya sebitrontal.
Palet :
Ntar dulu , yang disebut
cocor itu bagian yang depan ? dilengkukan belakang kepala ini disebut gulu
melet , trus yang paling gendut namanya wetengan dan bagian belakangnya adalah
sebitron dan kepet.
Sebul :
Naaah pinter ! sekarang
perhatikan bentuk kepetnya ada dua macam yakni yang papak mbuntut urang, dan
yang lancip nguceng mati, demikian juga cocornya dibedakan dengan menter, woh
mlinjo dan lancip.
Palet :
Lha gulu meletnya kok ada
yang landhung panjang dan ada yang sengkek pendek ?
Sebul :
Biasanya bentuk ganja masing
– masing menjadi ciri tangguh tertentu atau Mpu tertentu. Contohnya bentuk
ganja yang mbuweng dengan bagian bawah yang oval tidak tajam, dann terlihat
bagaian bawah lebih tebal dari pada atasnya kebanyakan terdapat pada tangguh
Singasari. Sedangkan tangguh Pasundan sepuh akan menampilkan ganja yang lebih
tinggi.
Palet :
Kalau menurut tampilan pamor
pada ganja apa yang bisa dibedakan ?
Sebul :
Yang berlapis memanjang
sepanjang ganja disebut ganja maskumambang , bila pamornya melintang dinamakan
ganja sampir, sedangkan bila pamor tersebut memenuhi disebut ganja sekar, dari
tampilan pamor pada ganja ini orang dapat memperkirakan jenis pamor yang ada
pada bilah keris.
Palet :
Lha ini kok nggak ada apa
apanya ? dan satu keris di rumahku kok ganjanya langsung dari bilahnya ?
Sebul :
Itu ganja wulung , sengaja
dibuat dari besi luluhan tanpa pamor , biasanya dibuat untuk melengkapi keris
yang ganjanya hilang atau karena ganjanya dibuat bahan keris putran pusaka
tertentu. Sedangkan ganja yang dibuat berikut bilahnya dinamakan ganja asihan
ada yang menyebut ganja iras.
Palet :
Wah klo begitu tidak perlu
aku lepas, pantesan nggak bisa ! Wis ya Dhi aku tak bali , trims teh hitamnya.
Kasihan Kang Palet ,
jalannya tertatih – tatih, beban keluarganya banyak, urusan pelestarian tosan
aji masih saja dicampuir dengan dapur, yang seringkali keblondrok diakali
orang, demikian kira kira dalam benak Sebul , yang mulai nglekar sambil bul ...
ssssb.... bul .... ssssb .. bul .
oo0oo
Ganja |
Ganja wilut |
ganja wuwung |
Ganja dan pesi |
Gabja Kinatah |