Monday, March 19, 2012

Cerita 1, Klenik …

 


Klenik ,  Klenik … Asyik

Aum ... shanti  ....aum !
Ini guneman tanpa alasan tentang keris dan anggaplah  tak pernah ada , sehingga tidak menjadi beban pikiran, konon Bapak Tualen melongo karena melihat anaknya datang mengendarai Harley Davidson dari jaman Perang Dunia kedua yang sudah modif body and mesin yang dikanibal meraung suaranya , dan ....

Tualen        :
Dari mana Le , bawa apa  ?

Merdhah      :
Dari dukun, untuk menanyakan segala hal tentang  keris-keris pemberian anda , Pak! Wow ternyata menurut dukun  itu dalam satu bilah keris memiliki nama nama yang berlainan dan tuah yang berbeda pula. Bahkan keris lajer ini disebut dengan nagasasra pusakanya Ratu Shima, berasal dari  pemberian dari Dewi Shinta ketika beliau masih remaja, dan kemudian  secara periodik turun - temurun pernah pula digunakan oleh Nyi Ageng Serang pada saat perang Bubat.

Tualen           :
Hush  ... tidak logis ,  jangan memngacaukan sejarah dengan pikiran anehmu !

Merdhah          :
Sebentar ... ,  menurut Mbah Kabur Kanginan tadi, keris lurus ini juga disebut
Kalamunyeng  pusaka besar Ki Ageng Sela dan pernah digunakan untuk berburu petir. Ternyata Bapakku punya latar famili orang hebat!

Tualen          :
Hebat kentut mu ...! Bercerminlah ! kita itu hanya pesuruh dan  sangat bodoh, jangan mengarang cerita khayal karena barang tinggalan leluhur ! belajarlah dengan benar dan pada orang yang tepat ! Berapa banyak  gula teh  untuk gosip heboh itu ?

Merdhah        :
Wah apakah aku telah tertipu ....?

Tualen         :
Tidak , bukan salah mereka. Orang pintermu  itu tidak akan memberikan keterangan seperti rekaman video , tentang gambaran dari batinnya , tetapi mereka akan menyampaikan nasehat luhur dengan mengkaitkan  tokoh yang diidolakan oleh orang yang datang. Sehingga kalau yang bertanya penggemar catur maka akan muncul nama Gerry Kasparov ataupun  Karpov. Meski demikian ada juga yang sok pandai ,  berhati hatilah !


Merdhah     :
Lalu , aku harus bagaimana ?

Tualen       :
Sadarilah bahwa keris merupakan warisan budaya , yang perlu  dilestarikan , serta memiliki nilai sejarah . Kita  perlu belajar pakem dari catatan resmi , sehingga  sebilah keris hanya memiliki satu nama dhapur , dan bila ditanyakan kepada orang -orang yang tahu tentang eksoteri keris maka kita akan mendapatkan jawaban yang sama. Cobalah untuk belajar tentang ricikan  agar kita bisa menentukan dhapur keris.

Merdhah       :
Apa ada ilmu dhapur ?

Tualen         :
Pakem tentang wujud keris disebut dhapur, seperti dhapur keris lurus mu itu dinamakan tilamupih karena  terdapat tikel alis dan pejetan saja , bila ditambahi greneng namanya menjadi jalakngore.

Merdhah         :
Ternyata bapakku pandai juga tentang keris ! adakah pengalaman magis tentang keris keris yang Bapak berikan ini ?

Tualen           :
Ini yang namanya tahu sedikit dan sok tahu. Saya tidak menolak adanya pengalaman secara spiritual. Bila kita orang yang olah batin dan agama seimbang , serta memiliki kepedulian terhadap sesama melebihi terhadap dirinya , maka  pengalaman  spiritual itu diberikankan Allah untuk mereka yang dikehendakiNya , bukan orang yang merasa bisa bermagis ria !     Mari lihat  diri kita , sudah berapa dekat kita pada Tuhan! Jujur saja le , kalau ada gambaran yang macam-macam itu hanya lamunan atau mimpi di keramaian . awas kemasukan jin ... !

Merdhah          :
Wah kurang seru  kalau memiliki keris tanpa unsur mistisnya !

Tualen            :
Kalau ingin yang mistis lihatlah film horor atau misteri !

Dan  percakapanpun terhenti karena tiba-tiba wadidang dari badan  Merdah berbunyi dan mengeluarkan gas amoniak , hueeeeeek ... ! agaknya dari pagi belum makan , dan ketika bertamu dia minum jeruk plus guncangan dari motornya, ya... mmph ....mmph , bau !


tilam upih
oo0oo

jalak ngore
tilam upih